Terbit kamis,1 Agustus 2024
Mardatanews.com.Padangpariaman-Kesadaran masyarakat terkait pencapaian program untuk pemeriksaan IVA di Fasyankes sejauh ini terbilang masih rendah. Hal itu dikarenakan karena awamnya pengetahuan masyarakat yang menganggap menganggap hal itu sesuatu yang tabu, sehingga berdampak kurangnya kesadaran masyarakat untuk pemeriksaan IVA maupun SADANIS.
Padahal seperti diketahui, hal itu merupakan langkah awal atau upaya deteksi dini guna penanggulangan kanker leher Rahim.
Yang merupakan jenis kanker kedua tertinggi pada perempuan di Indonesia dengan kasus baru sebanyak 36.633 dan 50% diantaranya meninggal dunia.
Hal itu terungkap saat Sosialisasi Pengembangan Implementasi Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Metode DNA HPV & IVA tahun 2024 yang diadakan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman melalui Dinas Kesehatan, bertempat di Aula Dinas kesehatan Parit Malintang Selasa, 30 Juli 2024.
Seperti diakui Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman yang diwakili oleh Sekretaris Sri Nelis, kegiatan ini merupakan kegiatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang bertujuan untuk sosialisasi dan melatih petugas agar mampu melaksanakan deteksi dini pra kanker kepada wanita usia 30-69 tahun. Diantaranya menyasar kepala Puskesmas se Padang Pariaman, PKK, GOW, Dharma Wanita, organisasi profesi dan perangkat daerah terkait.
' Kabupaten Padang Pariaman merupakan kabupaten/kota kedua yang terpilih sebagai lokus kegiatan ini," terang Sri Nelis.
Katanya lagi sosialisasi ini menghadirkan tiga orang narasumber, yaitu dari Kementerian Kesehatan, dari Yayasan Kanker Indonesia dan dari Labkesda Propinsi Sumatera Barat.
Lebih lanjut Sri Nelis menyebutkan, kanker leher rahim merupakan kanker keempat tertinggi pada perempuan di dunia, dengan terdapat 604.127 kasus baru dan sekitar 341.831 perempuan meninggal karena penyakit tersebut.
Di Indonesia, kanker leher Rahim merupakan kanker kedua tertinggi pada perempuan dengan kasus baru sebanyak 36.633 dan 50% darinya meninggal akibat kanker leher rahim.
"Tingginya jumlah kasus baru dan kematian akibat kanker leher Rahim ini menjadikan Indonesia sebagai peringkat pertama, negara dengan insiden dan mortalitas tertinggi di regional Asia," katanya.
Untuk itu, dirinya menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada pihak Kemenkesdan Dinkes Propinsi yang telah mensupport penuh dan memilih Padangpariaman sebagai lokus kegiatan ini.
Terakhir dia berharap melalui kegiatan ini dapat mendeteksi secara dini dan penanggulangan pencegahan kanker leher rahim di Padang Pariaman tentunya perlu dukungan dari semua pihak.
"Dukungan tersebut tidak lain berupa keikutsertaan lintas sektor dan lintas program. Oleh karena itu sebagai Langkah preventif untuk menurunkan angka kematian yang disebabkan oleh kanker leher rahim atau kanker payudara" tutupnya
Ketua TP PKK Padang Pariaman Ny. Yusrita Suhatri Bur yang turut tampil sebagai Nara sumber menegaskan kesiapan pihaknya dari TP PKK Padangpariaman untuk mensosialisasikan lebih jauh pentingnya deteksi dini dalam rangka pencegahan kanker servik sedini mungkin.
"Sebagai bentuk dukungan TP PKK Kami akan terus juga perintahkan kepada para kader PKK kader posyandu si nagari nagari untuk mensosialisasikan pentingnya deteksi dini terhadap penyakit kanker servik dan kanker payudara" kata Yusrita Suhatri Bur memberi support (mn)