Mardatanews.com.MALALAK---Satu unit truck diesel kosong muatan Minggu sekitar pukul 18.00 WIB kemarin mengalami nasib naas hingga akhirnya terjungkal di ruas jalan Malalak, tepatnya tidak jauh dari kawasan pendakian Karak Pipia, Nagari Malalak Selatan yang berbatasan langsung dengan Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam.
Beruntung dalam kejadian itu, sopir berikut kerneknya berhasil selamat dari maut, tanpa mengalami luka-luka yang serius. "Iya hanya sampai saat ini bagian punggung saya masih terasa sedikit ngilu, tapi sekarang kondisinya sudah sedikit mendingan, karena telah diobati dengan obat oles," ungkap Surya, sopir truck diesel naas tersebut.
Disebutkan, kasus kecelakaan yang mengakibatkan kendaraan yang dikemudikannya itu rebah kuda, berawal saat dia baru saja pulang dari Kota Padang mengantarkan muatan berisikan buah pisang melalui jalur yang sama. Naas baginya, begitu hendak kembali ke Bukittinggi dengan kondisi muatan kosong, truck yang dikemudikannya itu tiba -tiba mengalami ngadat di pendakian di kawasan itu.
Akiatnya, laju kendaraan tidak lagi bisa dikendalikan, sehingga truck itupun kembali meluncur atau surut ke belakang. Menghindari hal yang lebih fatal diapun langsung memutuskan untuk banting stir, sehingga truck langsung terbalik dengan kondisi melintang jalan.
"Padahal sebelumnya saya sudah sering melewati jalur ini, namun Minggu kemarin truck ini tidak sanggup mendaki tanjakan sehingga akhirnya kem bali surut ke belakang," terangnya.
Pantauan koran ini Senin kemarin, hingga pukul 10.00 WIB siang kemarin, kondisi truck terlihat begitu mengenaskan, dengan posisi bodi melintang jalan raya. Hanya saja, kondisi itu tidak sampai mengganggu laju arus lalu lintas yang terlihat ramai melintasi ruas jalan tersebut.
Terpisah, Sutan, salah seorang warga Malalak mengakui kerapnya terjadinya kecelakaan lalu lintas di sekitar kawasan pendakian Karak Pipia dan kawasan Lambeh. Kondisi itu menurutnya tentunya tidak terlepas akibat ekstrimnya kondisi medan jalan atau tanjakan yang harus dilewati.
"Bagi kendaraan truck tentunya kondisi itu jelas sangat berisiko. Karena saat mendaki bisa saja remnya menjadi sangat panas. Begitu pula saat menurun justeru remnya yang jadi bermasalah, hingga ada diantaranya yang mengalami rem blong dan sejenisnya," terangnya.
Makanya tak heran, dengan kondisi medan seperti itu sebutnya, tentunya kehati-hatian dan kejelian pengendara jelas sangat dibutuhkan, terutama bagaimana membaca kondisi perkembangan kendaraan yang dikemudikannya.
" Makanya bagi pengendara yang sudah terbiasa melewati jalur di Malalak ini, umumnya mereka sudah paham betul bagaimana kondisi medan sesungguhnya, sehingga mereka pun biasanya akan lebih berhati-hati," terangnya.
Karena itulah pihaknya tak luput mengingatkan pengendara yang melintasi jalur pendakian atau penurunan di sekitar Malalak, agar lebih jeli dalam mengamati perubahan yang terjadi pada bagian rem atau mesin kendaraan mereka. "Kalau mesin sudah panas misalnya, maka sebaiknya jangan terlalu memaksakan diri. Sebaiknya istirahat sejenak sembari mendinginkan mesin serta menormalkan kondisi rem yang ada," terangnya. (mn)