Mardatanews.com.Sungai limau-Proyek Pekerjaan penataan sistem penanggulangan bencana lanjutan dengan jenis pekerjaan rekonstrusi bendung Cekdam sungai limau kabupaten Padang Pariaman 
Dengan nomor kontrak O2/SP- BPBD/1V-2024 tangal 22 April 2024.Nomor Spmk 02 /spmk/BPBD 1V-2024.
Ditambah lagi adanya informasi dimana saat dilokasi perkerjaan warga setempat matrial sirtukil. diambil untuk proyek pekerjaan di daerah padang,15/07/2024.
Dengan nomor kontrak O2/SP- BPBD/1V-2024 tangal 22 April 2024.Nomor Spmk 02 /spmk/BPBD 1V-2024.
Besar Nilai kontrak 11.059.399.500,-Kontraktor pelaksana PT .Inanti Bhakti Utama dengan Konsultan pegawas PT Afiza billimko konsultan, waktu kerja 150 hari hari klender berlokasi dikecamatan Sungai Limau.Padang Pariaman
Ketika media ini melakukan kunjungan di proyek itu, para pekerja. sedang merajut besi untuk di coran besi, Saat kedatangan team media ini tidak dijumpai pengawas hanya terlihat para pekerja tidak memakai APD sebagai alat keselamatan diri mereka
Dari pengamatan media kami, terlihat pemasangan besi Miring dan tergambar dikerjakan asal asalan karena jauh dari pengawasan dinas dan pengawasan masyarakat
Sehinga ada terkesan dari media team.media.kami cekdam sugai limau memakai matrial dilokasi perkerjaan sehinga nara sumber dirahasiakan.
Demi meraih keuntunggan besar teridikasi pihak perusahaan menghalal kan matrial dilokasi pekerjaan diduga kuat pihak kotraktor pelaksana abaikan RAB dan prencanaan.
Ditambah lagi adanya informasi dimana saat dilokasi perkerjaan warga setempat matrial sirtukil. diambil untuk proyek pekerjaan di daerah padang,15/07/2024.
Diperkirakan perkerjaan bendungan cekdam sugai limau kurangnya pengawasan dari PA dan KPA diduga konsultan pengawas tutup mata terkait perkerjaan yang dilaksanakan oleh kotraktor pelaksana sehinga waktu dilapanggan tidak adanya konsultan pengawas untuk di temui.
Dalam analisa secara teknis, Perkerjaan Cekdam sungai limau diperkirakan sulit mendapatkan PHO seratus persen disebabkan pemasanggan besi asal jadi sehinga teramcam bongkar akibat teridikasi tidak sesuai perencanaan .
(Red/**)
