Mardatanews.com.PADANGPARIAMAN---Warga Kayu Tanam Kecamatan 2 X 11 Kayu Tanam, Kabupaten Padangpariaman berharap agar Stasiun Kereta Api kebanggaan masyarakat di daerah itu bisa diaktifkan seperti sebelumnya.
Seperti diketahui, Stasiun Kereta Api Kayu Tanam sebelumnya, pernah mengalami masa kejayaannya sekitar era perjuangan kemerdekaan hingga tahun 60 an s/d tahun 70. Data yang dihimpun koran ini, Stasiun Kayu Tanam (KTN) adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman.
Dalam perjalanan sejarahnya, stasiun ini awalnya merupakan titik permulaan dari jalur rel gerigi menghubungkan antara Kayu Tanam dengan Kota Padang Panjang. Akan tetapi, kini jalur rel gerigi tersebut sudah tidak lagi beroperasi, terutama disebabkan karena sarana kereta api untuk melalui jalur tersebut tidak lagi tersedia.Stasiun Kereta Api Kayu Tanam sebelumnya dikenal memiliki delapan jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus serta jalur 7 dan 8 sebagai sepur badug untuk menyimpan gerbong batu bara.
Di pihak lain, berkaca pada kilas balik sejarah, keberadaan stasiun kereta api Kayu Tanam ini dulunya pernah mengalami masa kejayaannya. Dimana saat itu aktivitas perkeretaapian di sekitar Stasiun Kereta Api Kayu Tanam pernah begitu ramai dengan berbagai aktivitas.
"Iyo dulu tahun 70-an maso ambo masih ketek-ketek, aktivitas di sekitar stasiun kereta ko iyo cukup rami. Makonyo dulu banyak urang yang menggaleh di siko. Jenisnyo juo bamacam-macam. Ado namonyo nasi dagang yang sangat diminati masyarakat. Baitu pulo kopi kawa tradisional yang dimininum langsung jo galuak. Pokoknyo ramilah akatu itu," terang Azwar, salah seorang tetua warga Kayu Tanam dihubungi koran ini Sabtu malam kemarin.
Terkait hal itu Azwar menyebutkan, tentu sangat beralasan jika saat ini pihaknya begitu merindukan situasi keramaian yang pernah hadir di sekitar Stasiun Kereta Api Kayu Tanam dulunya. Sebab dengan begitu, dampaknya jelas akan sangat positif terhadap perputaran dan peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan itu.
"Iyo kan sayang kalau stasiun kereta sagadangko dibiakan sarupo iko. Kalau dapek tantunya bisalah diramikan baliak, di sampiang melayani penumpang jurusan Padang sarupo yang ado kini," terangnya.
Azwar juga menyebutkan, jika Stasiun Kereta Api Kayu Tanam Dulunya merupakan stasiun terpenting untuk menunjang pengangkutan bahan baku batu bara yang berasal dari Kota Sawahlunto. (Mn)